Rabu, 16 Maret 2011

Pasangan Hidup dalam Alkitab- Pernikahan Raja (Kidung Agung 2)

Kelanjutan kisah gadis sulam dan raja Salomo sebagai gambaran Yesus Kristus sebagai mempelai laki-laki dan setiap orang percaya sebagai mempelai perempuan yang sedang diajar dan disempurnakan oleh Sang Raja sendiri sebagai permaisurinya untuk memerintah kerajaanNya selama-lamanya. Pasal ini memang belum lengkap tapi sudah terlihat begitu mempesonanya Salomo memikat hati gadis sulam tersebut. Bagaimanakah ujung salah satu kisah cinta sejati secara alkitabiah ini berakhir? Check this out!
 
KIDUNG AGUNG 2/ The SONG of SOLOMON 2

Pasal 2: 8-17
2:8 Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit.
Gunung-gunung bisa berarti sebagai:
1. Penghalang-penghalng dalam hidup kita (Mrk 11:23)
2. penguasa-penguasa/ pemerintah di udara, contoh konunisme di Cina
Bukit-bukit berarti masalah-masalah kita, bukan masalah bagi Dia.
2:9 Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi.
Berdiri berarti siap bertindak (kis 7: 55-56; wahyu 3:20)
Dinding kita berarti masa dimana kita bersama Tuhan membangun karakter dan integritas kita, walaupun ada masanya kita keluar dari kenyamanan kita.
Kisi-kisi berarti Tuhan menyediakan tempat dimana Dia tetap menjangkau kita untuk membawa kita keluar.
Ada tindakan Tuhan untuk menarik dan membujuk kita: Dia datang, meloncat-loncat, berdiri, menengok-nengok, melihat dan berbicara.
2:10 Kekasihku mulai berbicara kepadaku: "Bangunlah manisku, jelitaku, marilah!
Tuhan mengajak dan membujuk gadis sulam yang menjadi malas karena nyaman (Tuhan mulai berbicara kepada kita)
2:11 Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu.
Tuhan mengingatkan gadis sulam tentang masa-masa sukar yang telah dilewati bersama.
2:12 Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita.
Tuhan mengingatkan dia supaya siap karena sebentar lagi musim menuai tiba. Bunyi tekukur berarti tanda mau panen.
2:13 Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah!
Pohon ara biasa mulai berbuah di musim dingin, jadi meskipun melewati masa-masa sulit, Tuhan mulai memperlihatkan perkara-perkara yang mau dia buat. Yoh 14: 25 …tiba waktu musim menuai.
Bangunlah berarti sekali lagi Dia memanggil supaya kita siap.
2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Merpatiku berarti Dia tetap menganggap kita setia, meskipun kita seperti Petrus. Dia melihat “Ya. Aku mengasihiMU.” dalam diri kita. Seperti merpati itu kita bersembunyi/ berlindung di dalam luka/ penderitaan Yesus supaya tahan berdiri di hadapan Bapa. ...Perlihatkan wajahmu... Ini berarti bahwa Tuhan Yesus meminta kita supaya Dia boleh memperhatikan kita ketika kita memandang dia. Tuhan suka kalau kita mengundang/ meminta pertolonganNya.

Ayat 15- 17 Perkataan dari mempelai wanita
2:15 Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!
Rubah-rubah kecil berarti binatang-binatang kecil perusak kebun, yang secara rohani adalah dosa -dosa yang kita perbuat hanya oleh karena masalah sepele namun dampaknya sebenarnya akan cukup merusak sehingga hidup kita menjadi tidak maksimal. Dosa-dosa karena hal yang sepele itu cukup mengganggu keintiman kita dengan Tuhan dan merusak keadaan hati kita yang sedang melayani Tuhan. Ini adalah permintaan tolong gadis sulam tersebut supaya kekasihnya mau menolong dia untuk melepaskan dia masalahnya tersebut. Kondisi kebun ini juga menggambarkan kondisi rohani kita yang mulai kompromi ketika kita sedang berbuah bagi Dia.
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Meskipun gadis itu tahu bahwa ia akan mulai kompromi, namun dia tetap  tahu identitasnya sebagai mempelai wanita. bunga bakung berarti kemurnian hati,  menggembalakan domba berarti kita berada di luar zona kenyamanan kita.
2:17 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah!
Ayat ini berarti bahwa kita harus bekerja sebelum malam.
Kembalilah... ini menceritakan  bahwa gadis sulam akan ditinggal Tuhan karena ia mau pergi dan gadis sulam belum siap mengikuti. Hal ini disebabkan karena ketakutan diri sendiri, hal ini bukan berarti pemberontakan. Gadis ini tahu bahwa akan ada perpisahan dengan Dia.
Penting disini: PANGGILAN TUHAN ATAS DIRI KITA DIDASARI OLEH CINTA. Tuhan tidak memaksa dan tidak marah. Tuhan tidak kecewa atas kegagalan/ kompromi kita. Tuhan berkata: “AKU SUDAH MEMIKAT HATIMU DAN SEBENTAR LAGI ENGKAU AKAN MENGIKUT AKU”

Oleh: Andreas Kurniawan (Seorang Awam)
Retaught by our most beloved sister, God's own bride,  Michelle Zint.
Taken from: www.mikebickle.org

Coming up: Pasangan Hidup dalam Alkitab- Pernikahan Raja (Kidung Agung 3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar